5 Isu Panas di Debat Capres: Anies & Ganjar Desak Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia – Debat Calon Presiden ke-3 baru saja usai. Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo telah menyampaikan ide dan gagasan serta saling berdebat pada Minggu (8/1/2024)

Akan tetapi panasnya pembahasan masih berlangsung saat ini. Mulai dari poin dalam perdebatan hingga serba serbi yang kemudian viral di media sosial.

Simak beberapa isu panas dalam debat capres ke-3!

1. Kekayaan Prabowo & TNI Tidak Sejahtera

Tanah milik Prabowo Subianto sempat menjadi topik panas dalam debat capres 2024 pada Minggu malam (7/1/2024). Anies Baswedan menuding Prabowo memiliki tanah selulas 340 ribu hektare.

Anies mengatakan, anggaran Kementerian Pertahanan sebagian besar dihabiskan untuk membeli alat utama sistem pertahanan atau alutsista bekas, tatkala lebih dari separuh prajurit TNI tidak punya rumah dinas.

Saat itulah ia menyinggung kekayaan Prabowo dari sisi kepemilikan tanah di berbagai wilayah Indonesia. “Sementara menterinya Pak Jokowi, punya 340 hektare tanah di republik ini, ini harus diubah,” tegasnya yang kemudian memperbaiki luasnya 340 ribu hektare.

Sementara itu prajurit TNI makin tidak sejahtera di era Jokowi. Pada masa pemerintahan SBY, ASN naik gaji sebanyak sembilan kali pada dua periode pemerintahannya. Sementara itu, selama 10 tahun Jokowi menjabat hanya tiga kali gaji ASN naik.

Anies juga mengatakan program food estate singkong menguntungkan kroni saja, merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan.

Prabowo Subianto, membantah tudingan-tudingan tersebut. Menurut Prabowo, berbagai pernyataan Anies kepadanya itu seluruhnya keliru. Ia pun mengaku siap buka-bukaan data yang ia miliki untuk membuktikan kesalahan tuduhan Anies itu.

“Semua data yang saudara ungkapkan itu keliru semua, saya bersedia kita duduk, kita buka-bukaan,” ucap Prabowo.

“Mau bicara food estate, mau bicara apa, apa PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka, jadi di mana masalahnya?” tegas Prabowo yang dibalas senyuman oleh Anies.

2. RI Darurat Serangan Siber

Anies mengatakan, anggaran Kemenhan yang saat ini dipimpin Prabowo telah menghabiskan anggaran hingga Rp 700 triliun. Namun, tidak mampu menangani serangan siber. Sebagaimana diketahui website Kemenhan dibobol hacker pada November 2023.

“Rp 700 triliun anggaran Kemenhan tidak bisa pertahankan itu,” kata Anies.

Solusinya adalah menciptakan satu sistem yang komperhensif. Kedua adalah mengadakan teknologi terbaru. Namun, ia menggarisbawahi bukan hanya teknologi yang menjadi kunci, tetapi sumber daya yang besar. Selanjutnya adalah kecepatan dalam pemulihan.

Prabowo Subianto dalam debat ketiga Pilpres 2024 menegaskan bahwa Capres nomor urut 1 Anies Baswedan terlalu teoritis hal ini berkaitan dengan permasalahan siber/cyber di Indonesia.

“Ya, sekali lagi saya berpandangan Pak Anies juga terlalu teoritis, semuanya bagus indah tetapi yang nyata masalah AI, siber tertinggi dan sebagai itu awalnya sumber daya manusianya,” terang Prabowo.

Sementara itu Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengungkapkan tiga solusi penting dalam menangani serangan siber di Indonesia. Pertama, memperkuat Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kedua pengembangan SDM dan infrastruktur Internet yang baik dan berkecepatan tinggi. Dia pun berharap pembangunan infrastruktur yang bagus, jangan sampai dikorupsi.

Kemudian, pengembangan SDM bisa dilakukan melalui LPDP untuk memberangkatkan putra-puteri bangsa yang hebat. “Tapi mereka harus bekerja di Indonesia, BRIN bisa dilibatkan,” tegasnya.

3. Utang Luar Negeri

Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2, Prabowo Subianto bicara mengenai utang luar negeri Indonesia. Baginya, rasio perbandingan utang luar negeri terhadap produk domestik bruto salah satu yang terendah di dunia.

Oleh karena itu, Prabowo menyebutkan rasio utang Indonesia terhadap PDB mencapai 40%.

“Dengan manajemen yang prudent, pengelolaan yang baik dengan strategi ekonomi yang tepat terutama dengan hilirisasi. Di mana kita bisa mendapatkan keuntungan bangsa ini memperkuat posisi tawar kita,” ungkap Prabowo.

Dengan demikian, Prabowo tidak merasa khawatir terhadap utang luar negeri Indonesia apalagi terkait dengan intervensi negara lain. Bahkan apabila utang menembus 50% PDB, menurut Prabowo tidak masalah.

Hal ini berbeda dari Anies Baswedan. Dia mengaku akan menekan kebocoran pajak untuk memperkuat perekonomian dan pendapatan negara dengan tujuan mengurangi kebutuhan utang.

Anies menilai, selain mengurangi kebocoran pajak, perluasan basis wajib pajak juga harus dilakukan. Dengan cara-cara itu, ia mengaku akan bisa mengurangi level utang Indonesia ke batas 30% dari selama ini batas aman di level 60% menurut UU Keuangan Negara.

Utang juga harus ditujukan untuk hal-hal produktif. Anies menyinggung soal pembelian alutsista bekas dari utang. Menurutnya itu adalah contoh utang tidak produktif.

Prabowo mengatakan bahwa Anies Baswedan tidak memahami masalah pertahanan, sehingga seharusnya tidak membahas mengenai alutsista bekas. “Tadi sekali lagi Pak Anies ngomong barang bekas karena pak Anies tidak mengerti masalah pertahanan,” ujar Prabowo menanggapi pernyataan Anies.

4. Anggaran Pertahanan Kecil

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyebut anggaran pertahanan Indonesia belum ideal karena masih 0,78% dari rasio belanja per produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yang harusnya bisa mencapai 1 sampai 2%.

Ganjar pun bertanya ke Anies, bagaimana solusi agar anggaran pertahanan Indonesia bisa bertambah dan mengejar ketertinggalan dari negara lain.

Anies pun merespons pertanyaan Ganjar. Dia setuju anggaran pertahanan Indonesia harusnya 1% hingga 1,5% dari PDB.

“Jadi terkait anggaran pertahanan sebagaimana disampaikan kita masih di bawah tadi disebutkan 0,78%, kami memandang perlu sampai 1- 1,5% yang kita butuhkan,” jawab Anies.

Maka dari itu, kata Anies caranya harus memperbesar GDP dan APBN. Apa yang bisa dilakukan? bisa dengan menggenjot pemasukan negara dan hutang.

Prabowo sendiri juga mengakui bahwa anggaran pertahanan masih kurang dari ideal. Maka dari itu ke depan anggarannya harus ditambah.

5. Laut China Selatan

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan jawaban terkait isu berbagai konflik di Laut China Selatan (LCS) yang masih berlangsung hingga kini. Ganjar mengatakan Indonesia memiliki banyak inisiatif baru di LCS.

“Indonesia punya banyak langkah untuk bisa kita lakukan (untuk LCS). Pertama, kita evaluasi perjalanan selama ini bagaimana (konflik) Laut China Selatan tidak pernah selesai, Sudah dengan DOC (Declaration of Conduct), COC (Code of Conduct), 20 tahun lebih tidak usai,” kata Ganjar.

“Maka usulan kami jelas dan clear: kesepakatan sementara. Ini mesti kita dorong dan kita inisiatif agar kita bisa mencegah sesuatu yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

Menurut Anies, kuncinya adalah penguatan peran Indonesia di ASEAN. Anies mengkritisi bahwa tanggapan Ganjar tidak satu katapun mengatakan soal ASEAN.

“Padahal kata kuncinya menyelesaikan persoalan ini ASEAN. Indonesia negara terbesar di ASEAN, pendiri ASEAN. Indonesia harus kembali menjadi pemimpin ASEAN yang dominan,” kata dia.

Ia kembali mengatakan bahwa peran Indonesia di kancah global jangan sekadar jadi hadirin dalam acara konferensi. Indonesia harus menjangkau semua dan negara ASEAN yang jadi pintu masuk kekuatan China.

“Misalnya di LCS apakah itu Laos, Myanmar itu akan menjadi bagian kesepakatan ASEAN terhadap wilayah LCS. Karena kekuatan luar ASEAN yang datang di sini, jadi kita hadapi sebagai satu regional bukan sekadar Indonesia berhadapan dengan negara lain, tapi satu region dan Indonesia memimpin ASEAN itu kata kuncinya,” ia memungkasi.

Ganjar kemudian memberikan kembali pandangannya setelah dibantah oleh Anies. Menurutnya, pengambilan keputusan di ASEAN sangatlah rumit mengingat adanya beberapa negara yang harus mencapai konsensus bersama. “Saya tahu persis pengambilan keputusan di ASEAN itu rumitnya minta ampun, itulah kenapa persoalan tidak selesai,” paparnya lagi. https://mesinpencarinenas.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*