Ini Alasan Investasi Emas Sangat Menarik & Layak Koleksi

Jakarta, CNBC Indonesia – Literasi finansial di Indonesia kian meningkat. Hal ini tercermin dengan diversifikasi investasi yang semakin meluas.

Hal ini terlihat dari banyaknya para pekerja kantoran atau pekerja lainnya yang berpenghasilan tetap mulai mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk berinvestasi di emas.

Seperti diketahui, investasi emas menjadi alternatif menarik di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, karena dianggap sebagai langkah melindungi nilai investasi (hedging). Emas dianggap sebagai “safe haven” oleh beberapa orang karena aset ini memiliki nilai yang sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama. Tidak heran jika harga emas terus melambung tinggi.

Bahkan harga emas terus memecahkan rekornya di tengah fundamental dari perubahan suku bunga AS yang dovish, hingga berlanjutnya risiko geopolitik.

Terakhir, harga emas sempat melonjak hingga mencapai puncaknya di posisi US$ 2077,16 per troy ons pada pekan kemarin.

J.P. Morgan bahkan melihat adanya “peningkatan reli” untuk emas pada pertengahan tahun 2024, dengan target puncak US$ 2.300 per troy ons dengan dorongan perkiraan penurunan suku bunga. Demikian juga UBS yang memperkirakan harga emas bisa mencapai rekor US$2,150 per troy ons pada akhir tahun 2024 jika pemotongan tersebut terjadi.

Dewan Emas Dunia (WGC), dalam proyeksinya pada 2024, memproyeksikan bahwa penurunan sekitar 40 hingga 50 basis poin pada imbal hasil dengan jangka waktu yang lebih lama, setelah penurunan suku bunga sebesar 75-100 poin, dapat menghasilkan kenaikan sebesar 4% pada harga emas.

Keberlanjutan konflik di Timur Tengah, ketidakpastian akibat pemilu di negara-negara besar, dan pembelian emas oleh bank sentral yang dipimpin oleh China akan meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven pada 2024.

Financial Expert CNBC Indonesia Olivia Louise pun meyakini investasi emas sendiri masih menarik di tahun ini. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik, sehingga investor perlu melakukan diversifikasi portofolio investasinya.

“Untuk mejaga nilai kekayaan saat ini belum terlambat untuk koleksi emas. Hanya saja tetap sesuaikan dengan risk profile. Dengan berinvestasi emas juga bisa melindungi daya beli kita dari inflasi,” tegas Oliv.

Dia juga mengingatkan untuk setidaknya menyisihkan minimum 10% dari penghasilan per bulanan untuk membeli emas apalagi logam mulia. Menurutnya, belum terlambat untuk berinvestasi emas karena banyak Bank Sentral negara yang memperbesar cadangan devisa mereka dalam bentuk emas.

Sementara itu, Financial Expert CNBC Indonesia Aulia Akbar juga menyebut diversifikasi itu perlu, karena tujuannya untuk mitigasi risiko.

“Emas bagus dan memang sempat all time high tahun lalu. Tapi yang harus diingat untuk emas horizonnya harus jangka panjang,” pungkas Akbar.

Di sisi lain, Akbar juga kembali mengingatkan agar memahami tentang beragam strategi agar mampu menjalani aktivitas investasinya di logam mulia ini dengan ideal.

Setelah libur Natal 2023, terjadi lonjakan tajam pada harga Emas dalam negeri (ANTAM), yang menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan sebelumnya. Hal ini menguatkan pada prediksi analisis yang memperkirakan harga Emas pada tahun 2024 mencapai sekitar Rp 1,6 juta.

Sebagai informasi, harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu (3/1/2024) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung stabil di Rp 1.129.000.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.027.000 per gram. https://surinamecop.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*