RM.id Rakyat Merdeka – Pebulutangkis kebanggaan Indonesia, Jonatan Christie alias Jojo menjadi juara dalam ajang bergengsi All England 2024. Jojo menang setelah melakukan perang suadara melawan pebulutangkis Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting dalam dua game langsung. Jojo juara 1, Ginting juara 2. Selamat!!!
Setelah penantian panjang selama 30 tahun, akhirnya tim bulutangkis berhasil mengulang sejarah dengan menciptakan all Indonesian final di sektor tunggal putra. Dua pebulutangkis kebanggaan Indonesia, berhasil mengunci tiket final setelah melakukan pertarungan sengit atas lawan-lawannya di babak semifinal, pada Sabtu (16/3/2024).
Laga final antara Jojo vs Gintin digelar di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3). Duel yang berlangsung selama 55 menit itu menempatkan Jojo sebagai juara All England 2024 dengan skor 21-14 dan 21-15.
Duel ketat terjadi sejak awal gim pertama. Ginting memaksa Jojo membuat kesalahan. Ginting unggul 1-0. Jonatan bisa berbalik unggul 2-1, namun dengan smes tajam Ginting menyamakan skor jadi 2-2.
Ginting terus berupaya menekan, namun kerap berujung kesalahan sehingga menguntungkan Jojo. Permainan apik yang dilakukan Jojo membuat Ginting harus takluk di game pertama dengan skor 21-15.
Di game kedua, tensi pertarungan Ginting vs Jojo tetap tinggi. Namun, Jojo yang sudah di atas angin, akhirnya berhasil menutup pertandingan di game kedua dengan skor 21-14. Jojo keluar sebagai pemenang.
“Saya tahu persis bagaimana perjuangan para pemain tunggal putra. Saya tahu bagaimana kami semua berusaha. Jadi trofi ini untuk mereka. Juga untuk tim pelatih,” kata Jojo usai pertandingan.
Bagi Jojo ini sekaligus adalah gelar Super 1000 yang pertama. Ia mengatakan tidak menyangka akhirnya bisa menjadi juara All England. “Saya masih ingat, dulu melihat para pemain memegang trofi juara, hari ini saya tahu rasanya menjadi juara,” kata Jonatan.
Sebelum Jojo, gelar juara di sektor ini diraih oleh Hariyanto Arbi, yang pada 1994 mengalahkan sesama pebulutangkis Indonesia, Ardy Wiranata. Laga tersebut menjadi salah satu pertandingan klasik final All England.
Sementara itu, Ginting yang meraih peringkat kedua menyampaikan selamat kepada Jojo. Ginting mengakui, dalam laga final ini, dirinya tidak terlalu prima. Pebulutangkis peringkat kelima dunia ini mengakui staminanya terkuras habis pada dua laga sebelumnya. Yakni saat berhadapan dengan Viktor Axelxen di babak perempat final dan Christo Popov di babak semifinal.
“Faktor itu cukup berpengaruh. Tetapi lagi-lagi (rezeki) sudah ada yang mengatur. Mungkin sudah jadi jalannya Jonatan. Saya bersyukur Jonatan bisa mengukir sejarah,” kata Ginting.
Selain meraih trofi di sektor tunggal putra, Indonesia juga mendapat emas lainnya lewat sektor ganda putra. Pasangan Fajar/ Rian berhasil menjadi juara 1 usai mengalahkan ganda asal Malaysia Aaron Chia/Son Wei dalam dua game langsung.
Mendengar kabar baik ini, netizen menyatakan kebanggannya kepada tim bulutangkis Indonesia. “Apa rasanya ya bisa menggapai mimpi yang benar-benar jadi mimpi dari kecil ah. Gada kata-kata lain selain selamat Jojo,” ucap @Ria_lest .
“Tuhan memeluk mimpi-mimpi Jojo anak baik. Mewujudkannya sekarang, hasil dari kerja keras, kesabaran, ketenangan dan tidak mudah menyerah. Selamat Jojo calon ayah,” kata @Kawachiii53.
“Selain mencetak sejarah untuk MS Indonesia setelah 30 tahun, Jojo juga mencetak sejarah untuk dirinya sendiri. Mimpinya telah terwujud sekarang,” puji @dlseptika.
“Mau dukung Jojo ataupun Ginting, tetap Indonesia yang menang dan tetap coach Irwansyah pelatihnya,” cuit @bayuarisandee.
“Jonatan Christie si bocil milo itu berhasil menggapai mimpinya,” kata @rubbergameid. “Bocil milo yang dulu dapet hadiahnya duit sejuta, sekarang bawa pulang 1.4 M bro, sekaligus jadi juara All England,” sahut @annisabalqis.
“Ingin seperti Rudi Hartono. Padahal Rudi Hartono pernah bilang hampir mustahil Jojo juara All England. Selain usia golde age nya sudah lewat, juga Jojo lebih kaku dibanding Gunting. Tapi saya lupa wawancara dimana itu,” ulas @miebakarcrlaket.https://belahsamping.com/wp-admin/