Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel di Kabupaten Konawe Utara, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE) telah resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Peresmian saham NICE dihadiri oleh menteri Joko Widodo (Jokowi) yakni Sekretaris Kabinet sekaligus politikus senior PDIP Pramono Anung juga ikut mengikuti penekanan tombol bel pada seremoni pencatatan perdagangan perdana saham NICE.
Namun, kehadiran Pramono Anung tidak berangsung lama. Usai seremonial Ia segera bergegas meninggalkan lokasi.
Seperti diketahui, jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 1.216.404.000 saham yang merepresentasikan 20% kepemilikan NICE dengan harga penawaran Rp 438 per lembar saham sehingga nilai IPO NICE adalah Rp 532,78 miliar, dengan kapitalisasi pasar saham NICE mencapai Rp 2,66 triliun.
Dalam debut perdananya, saham NICE naik 2,7% ke posisi Rp 450 per saham dari harga penawaran Rp 438 per saham.
Selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 15,72 kali. Presiden Direktur NICE, Stevano Rizki Adranacus mengatakan, besarnya minat terhadap saham NICE mengindikasikan bahwa investor publik merespon positif potensi kinerja perusahaan ke depannya.
“Kami bersyukur IPO NICE dapat berjalan dengan lancar dan sukses berkat dukungan dari manajemen, karyawan, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, investor pasar modal, serta arahan dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia,” ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/1/2023).
Saham NICE juga telah mendapatkan penetapan sebagai Efek Syariah. Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-89/PM.02/2023 tentang Penetapan Saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. sebagai Efek Syariah.
Dalam proses IPO NICE tersebut, penjamin pelaksana efek dilakukan oleh PT KB Valbury Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. dan PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia, NICE juga akan memulai fase baru dengan masuknya LX International Corp sebagai pemegang saham pengendali NICE yang baru (melalui PT Energy Battery Indonesia). LX International Corp akan memiliki 60% saham NICE dengan harga perolehan sama dengan harga IPO.
PT LX International Corp merupakan strategi untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui pengelolaan sumber daya perusahaan dalam ekosistem dan rantai pasok industri pengolahan nikel dan baterai kendaraan listrik.
“IPO NICE dan dukungan dari LX International Corp sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel, dan berpartisipasi dalam inisiatif global ESG,” sebutnya.
Perusahaan berharap NICE sebagai perusahaan publik akan berperan dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia. https://buerinas.com/